Kamis, 22 Desember 2011

DIFRENSIASI SOSIAL

B. Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial merupakan pemilahan atau konfigurasi struktur sosial berdasarkan parameter-parameter yang sifatnya nominal atau tidak berjenjang. Hasilnya dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok atau golongan sosial.
1. Diferensiasi sosial berdasarkan ras.
Ras merupakan penggolongan manusia berdasarkan ciri-ciri fisik-biologis manusia dengan kecenderungan yang besar.
Ciri fisik :
Fenotipe (tampak luar):
1)   Kualitatif: warna kulit, warna dan bentuk rambut, warna dan bentuk mata
2)   Kuantitatif: tinggi dan berat badan, ukuran kepala, ukuran hidung, dll.
Genotype (tidak tampak luar): golongan darah
Manusia dari seluruh dunia dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ras utama, yaitu kaukasoid, mongoloid, dan negroid.
Dalam prakteknya terdapat kesulitan penggolongan ras, antara lain karena: (1) ciri fisik yang tumpang tindih, dan (2) terjadinya perkawinan campuran (amalgamasi).

STRATIFIKASI SOSIAL

C. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial merupakan konfigurasi atau pemilahan struktur sosial menggunakan parameter graduated/berjenjang. Hasilnya adalah dalam masyarakat terdapat kelas-kelas sosial.
Kriteria yang digunakan dapat berupa kriteria (1) sosial, (2) ekonomi, dan (3) politik. Kriteria sosial meliputi: pendidikan, profesi atau pekerjaan, dan keturunan atau keanggotaan dalam kasta dan kebangsawanan. Kriteria ekonomi meliputi pendapatan/penghasilan dan pemilikan/kekayaan. Kriteria politik meliputi kekuasaan.
1.      Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria sosial
Menurut Weber,  para anggota masyarakat dapat dipilah secara vertikal berdasarkan atas ukuran-ukuran kehormatan, sehingga ada orang-orang yang dihormati dan disegani dan orang-orang yang dianggap biasa-biasa saja, atau orang kebanyakan, atau bahkan orang-orang yang dianggap hina. Orang-orang yang dihormati atau disegani pada umumnya adalah mereka yang memiliki jabatan atau profesi tertentu,  keturunan bangsawan atau orang-orang terhormat, atau berpendidikan tinggi. Ukuran-ukuran penempatan anggota masyarakat dalam stratifikasi sosial yang dapat dikategorikan sebagai kriteria sosial antara lain, (1) profesi, (2)  pekerjaan, (3) tingkat pendidikan, (4) keturunan, dan (5) kasta.

KONFLIK SOSIAL

D. Konflik Sosial
Konflik sosial merupakan salah satu konsekuensi dari adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat, misalnya peluang hidup, gengsi, hak istimewa, dan gaya hidup.
Sumber konflik:
  1. Perbedaan kepentingan
  2. Perbedaan individual
  3. Perbedaan kebudayaan
  4. Perubahan sosial

MOBILITAS SOSIAL

E. Mobilitas Sosial
1. Pengertian Mobilitas Sosial
Istilah mobilitas (Ing: mobility) berasal darai kata mobilis (Latin) yang artinya bergerak atau berpindah. Meskipun demikian mobilitas sosial tidak sama dengan gerakan sosial. Yang dimaksud gerakan sosial (social movement) suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu kelas atau golongan sosial untuk memperoleh tujuan-tujuan yang diinginkan. Mobilitas sosial merupakan perubahan posisi atau kedudukan orang atau kelompok orang dalam struktur sosial, misalnya dari satu lapisan ke lapisan lain yang lebih atas ataupun lebih bawah, atau dari satu kelompok/golongan ke kelompok/golongan lain.
Struktur sosial
Sebagaimana disebut di bagian awal ringkasan materi ini,  struktur sosial merupakan salah satu konsep paling esensial dalam sosiologi. Struktur sosial berkaitan dengan posisi-posisi individu atau kelompok dalam masyarakat. Kalau dalam ruang geografi seseorang atau sekelompok orang memiliki lokasi/tempat tinggal atau dalam bahasa yang lebih populer ”alamat”, maka dalam ruang sosial seseorang juga memiliki ”lokasi”, ”tempat”, atau ”alamat”.  Anda dan keluarga Anda memiliki posisi tertentu dalam struktur sosial, posisi itu sering disebut sebagai status atau kedudukan sosial.  SMA di mana Anda sekarang ini bersekolah juga memiliki posisi tertentu dalam struktur sosial masyarakat.

MASYARAKAT MULTIKULTURAL

Mayarakat  Multikultural
                          I.            Hakekat Masyarakat Multikultural dan Kebudayaan
A.    Pengertian Masyarakat Multikultural
Kata masyarakat diadopsi dari kata Arab yaitu Syakara yang artinya ikutserta. Pada bahasa Inggris kata masyarakat dikenal dengan istilah society yang sebenarnya diadopsi dari kata Latin yaitu socius yang artinya kawan. Berdasarkan hal tersebut masyarakat dapat diartikan sebagai berkawan atau ikutserta.
Pengertian masyarakat menurut para ahli sosiologi,antara lain:
1.      Menurut Selo Sumarjan, 1974
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
2.      Menurut Koentjaraningrat, 1994
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
3.      Menurut Raplh Linton, 1968
Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu relative lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan social.
4.      Menurut J.L. Gillin, 1954
Masyarakat adalah kesatuan kolektif manusia yang hidup berinteraksi social menurut system adat istiadat, pola sikap, perilaku, dan perasaan kolektif yang terikat oleh rasa identitas bersama.

Rencana Pelaksanaan pembelajaran ( RPP )


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah           : SMA N 1 Lasem
Mata Pelajaran          : Sosiologi
Kelas/Semester          : X / Ganjil
Pertemuan ke          : 1 (satu)
Alokasi Waktu           : 2 x 45 Menit
A.Standart Kompetensi : Memahami prilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan                                                norma yang berlaku dalam masyarakat
B.Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan proses interaksi sosial sebagai dasar    pengembangan pola keteraturan dan dinamika kehidupan sosial
C. Indikator                  :
·         Menjelaskan proses pembentukan kelompok, lembaga sosial
·         Menjelaskan pengertian lembaga sosial
·         Mengidentifikasi pembentukan lembaga sosial
·         Mendiskripsikan tipe-tipe lembaga sosial
D. Tujuan Pembelajaran :
Setelah diadakanya proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat :
1.      Mengidentifikasi bagaimana proses pembentukan kelompok, lembaga sosial
2.      Menjelaskan tentang pengertian lembaga sosial
3.      Mendeskripsikan bagaimana pembentukan lembaga sosial
4.      Menjelaskan sendiri tipe-tipe lembaga sosial

Sabtu, 10 Desember 2011

ORGANISASI PEREMPUAN DHARMA WANITA PERSATUAN DALAM UPAYA MENSEJAHTERAKAN ANGGOTA KELOMPOK


Puji syukur kami panjatkan allah SWT atas rahmad dan karunianya sehingga kita dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ORGANISASI PEREMPUAN DHARMA WANITA PERSATUAN DALAM UPAYA MENSEJAHTERAKAN ANGGOTA KELOMPOK” sesuai dengan waktu yang ditentukan. Dalam makalah ini kami membahas tentang organisasi perempuan yang ada di indonesia terutama organisasi perempuan dharma wanita seperti tugas, fungsi, tujuan yang melingkupinya dan hal-hal lain yang berhubungan dengan organisasi dharma perempuan lainya. Makalah ini diharapkan agar para pembaca mampu mengerti apa itu dharma perempuan persatuan. Dan dengan makalah ini diharapkan bisa menjadi suatu pengetahuan baru bagi pembaca dalam memahami hal yang dikaji pada umumnya. Untuk lebih mempermudah para pembaca dalam memahaminya, kami berusaha unuk dapat menyajikan materi secara umum agar para pembaca tidak bingung dan terpaku karena kesulitan pengertian yang ada di dalam pembahasan, hal ini dimaksudkan agar para pembaca mampu menangkap materi yang kami sajikan.

Metode Penelitian


Dalam metode penelitian khususnya pada dasar penelitian menggunakan pengertian dari ahli yaitu bogdan dan taylor dalam moleong sangatlah sesuai untuk menggambarkan penelitian kualitatif  yang bersifat mendiskripsikan atau menggambarkan dengan data yang dikumpulkan seperti kata-kata, gambar, tingkah laku atau bahan-bahan yang menunjang penelitian kualitatif lainya. Dan penetapan lokasi juga merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi suatu penelitian agar segala penelitian yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan, disini dalam metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengambil lokasi yang bertempat di MAN 1 pekalongan. Disini juga terdapat subjek dan fokus penelitian akan tetapi subjek penelitian yang dilakukan oleh peneliti dirasa kurang karena hanya mengambil 1 kelas saja dalam melakukan penelitian yaitu kelas X-7 yang berisi 28 siswa, seharusnya dalam subjek tersebut mengambil 2 kelas dalam melakukan suatu penelitian hal ini dilakukan sebagai pembanding apakah metode pembelajarran tersebut berhasil apa tidak.

Pola pengasuha anak pada keluarga pedagang (Studi Tentang Peran Orang tua dalam Mendidik anak di Desa Sarang Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang)


Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rofik, Akbar (2006) menjelaskan tentang bagaimana pola pengasuhan anak pada orang tua keluarga petani di Desa Badakarya Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara, dalam pola pengasuhan yang terjadi di Desa Badakarya menyebutkan bahwa pola pengasuhan yang terjadi pada umumnya cenderung menggunakan pola asuh otoriter dengan pemberian reward atau hadiah, akan tetapi ada juga yang menggunakan pola asuh yang demokratis dalam pola pengasuhan anak. Namun situasi dan kondisi tertentu orang tua juga menerapkan pola asuh yang otoriter dalam pola pengasuhan anak. Walaupun begitu dalam polanya dalam mengasuh anak tidak selamanya otoriter dan mengekang anak, namun dalam beraktivitas si anak mendapatkan batasan-batasan dan pengawasan dari dari orang tuanya, hal ini dilakukan agar anak tidak melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan karena masih dalam proses pengawasan, oleh karena itu harus ada pengawasan ketat dari orang tua. Kebanyakan pola pengasuhan yang otoriter ini msih pada batasan-batasan tertentu, menjadi tugas dan kewajiban orang tua yaitu memberikan pengasuhan pada anak supaya menjadi manusia yang bertanggung jawab.

I. HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN DENGAN POLA PRILAKU KONSUMSI PADA MASYARAKAT PETANI ( KASUS DI DESA SARANG KECAMATAN SARANG KABUPATEN REMBANG )


Rembang berada di jalur pantura timur jawa tengah, berbatasan langsung dengan provinsi jawa timur, sehingga menjadi gerbang sebelah timur provinsi jawa tengah di sebelah timur. Daerah perbatasan dengan jawa timur (seperti di kecamatan Sarang memilki kode telpon yang sama dengan tuban (jawa timur)
Bagian selatan wilayah kabupaten Rembang merupakan daerah perbukitan, bagian dari pegunungan kapur utara, dengan puncaknya gunung Butak (679 meter). Sebagian wilayah utara, terdapat perbukitan dengan puncaknya gunung lasem (806 meter). Kawasan tersebut kini dilindungi dalam cagar alam gunung celering.
Kabupaten Rembang terletak di ujung timur laut propinsi jawa tengah dan dilalui jalan pantai utara jawa (jalur pantura). Secara astronomis terletak pada garis koordinat 111 o 00’ – 111 o 30’ bujur timur dan 6 o 30’ – 7 0, 6’ lintang selatan. Laut jawa terletak di sebelah utaranya, secara umum kondisi tanahnya berdataran rendah dengan ketinggian wilayah maksimum kurang lebih 70 meter di atas permukaan air laut.

Perceraian yang terjadi akibat kurang adanya perhatian dan kasih sayang antara suami-istri di dalam lembaga keluarga


Kehidupan masyarakat pada dasarnya selalu mengalami perubahan-perubahan karena tidak ada masyarakat yang stagnan (tetap) sesederhana apapun masyarakat itu. Perubahan-perubahan masyarakat itu itu dapat berupa nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi,susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya. Namun demikian perubahan-perubahan bukanlah semata-mata berarti suatu kemajuan (progress) namun dapat pula terjadi kemunduran dari bidang-bidang kehidupan tertentu. Perubahan dapat terjadi sebagai akibat dari adanya suatu pembangunan seperti halnya di indonesia.
Negara indonesia adalah salah satu negara yang sedang berkembang ke arah modernisasi untuk membangun ekonomi. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyak dan meluasnya industrialisasi dan peradaban tekhnologi modern. Peradaban modern dan industrialisasi ini ditandai dengan adanya pergeseran dari masyarakat yang semula agraris menuju ke masyarakat industri, dan hal ini berdampak pada perubahan pola kehidupan keluarga di indonesia. Dalam masyarakat agraris, hubungan kekerabatan sangat erat sekali, sebab keluarga merupakan keluarga besar (extendeed family), mereka tinggal dalam satu rumah dan makan bersama. Sedang dalam masyarakat industri keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang belum menikah (nuclear family), mereka harus bertanggung jawab atas keluarganya sendiri-sendiri, sebab urbanisasi yang merupakan salah satu akibat dari industrialisasi membuat mereka tidak dapat tinggal bersama lagi dengan sanak keluarga lain. Sehingga enggan sendirinya hubungan kekerabatan menjadi semakin mengendur.

Efektifitas Pendidikan di Indonesia


Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pendidik (dosen, guru, instruktur, dan trainer) dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna.
Efektifitas pendidikan di Indonesia sangat rendah. Setelah praktisi pendidikan melakukan penelitian dan survey ke lapangan, salah satu penyebabnya adalah tidak adanya tujuan pendidikan yang jelas sebelm kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Hal ini menyebabkan peserta didik dan pendidik tidak tahu “goal” apa yang akan dihasilkan sehingga tidak mempunyai gambaran yang jelas dalam proses pendidikan. Jelas hal ini merupakan masalah terpenting jika kita menginginkan efektifitas pengajaran. Bagaimana mungkin tujuan akan tercapai jika kita tidak tahu apa tujuan kita.

Kesehatan


Pembangunan kesehatan juga didasarkan atas pemerataan supaya upaya perbaikan tidak hanya ditujukan pada perorangan atau kelompok manusia tetapi lebih luas sehingga menjangkau seluruh rakyat Indonesia seperti yang tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional. Dalam rantgka pengembangan dan pembinaan kesehatan masyarakat, telah dibangun pusat-pusat kesehatan masyarakat atau yang lazim disebut dengan Puskesmas. Dewasa ini sekurang-kurangnya sebuah Puskesmas dan beberapa Puskesmas Pembantu terdapat di setiap kecamatan (Depkes RI, 2004).
Pelayanan kesehatan di Puskesmas sebagian besar masih sangat terbatas, baik dalam hal tenaga, sarana dan prasarana, ketersediaan obat, fasilitas, biaya dan pelayanan medisnya. Jia kinerja pelayanan kesehatan yang diperoleh pasien pada suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan pasien maka pasien tersebut akan mempunyai minat untuk datang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan tersebut (Imbalo S. Pohan, 2003: 4).
Untuk menjamin akses keluaraga miskin terhadap pelayanan kesehatan, sejak tahun 1998 pemerintah melaksanakan berbagai upaya pemeliharaan kesehatan penduduk miskin. Salah satunya adalah dengan pengembangan Program Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan atau dikenal dengan istilah JPS-BK (Depkes RI, 2006: 1).

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | Affiliate Network Reviews